Kamis, 19 September 2013

Contoh KARYA ILMIAH Tentang PENGARUH INTERNET TERHADAP POLA BELAJAR SISWA

Diposting oleh Unknown di 14.00


PENGARUH INTERNET
TERHADAP
POLA BELAJAR SISWA

BAB I
PENDAHULUAN

I.LATAR BELAKANG
Dewasa ini, internet merupakan kebutuhan yang tak asing lagi bagi kalangan pelajar maupun masyarakat. Ini terbukti dengan banyaknya warung internet, meningkatnya penjualan modem beserta paket pembayarannya dan banyaknya  aplikasi networking yang tersedia di ponsel dan smartphone. Dengan adanya fasilitas yang tersedia tak mengherankan jika internet menjadi pola hidup bagi sebagian masyarakat tak terkecuali bagi kalangan pelajar.   Sebagian besar alasan para pelajar menggunakan internet untuk mengerjakan tugas dari guru dan bersosialisasi online, dan menggunakan internet berjam-jam lamanya.
 Tetapi, kenyataannya banyak pelajar lebih sering menggunakan internet untuk bersosialisasi online dan mengorbankan waktu belajar mereka untuk saling bersosialisasi dengan teman online mereka. Dari uraian diatas, penulis ingin mengetehui seberapa besar pengaruh internet terhadap pola belajar siswa.

II.RUMUSAN MASALAH
1.      Situs apa saja yang sering di buka oleh siswa?
2.      Apa dampak yang terjadi  pada siswa?
3.      Bagaimana pengaruh internet terhadap pola belajar siswa?
III. TUJUAN
1.     Mengetahui beberapa situs yang sering dibuka oleh siswa
2.     Mengetahui dampak yang terjadi pada siswa yang diakibatkan seringnya membuka internet
3.     Mengetahui pengaruh internet terhadap pola belajar siswa
IV.MANFAAT
1. Memberikan informasi pada para pelajar tentang dampak yang ditimbulkan akibat terlalu sering dan lama menggunakan internet
2. Memberikan informasi pada para pelajar mengenai hal-hal sederhana yang dapat mencegah dan mengatasi dampak negatif dari penggunaan internet


BAB II
KAJIAN TEORI

PENGERTIAN INTERNET

Istilah INTERNET berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Secara kata per kata INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung. Internet sudah ada sejak tahun 1960-an. Awalnya, internet berupa jaringan komputer bernama ARPA. Jaringan ARPA dibuat oleh Depertemen Pertahanan Amerika Serikat. Ketika itu, kegunaannya ialah untuk kepentingan Militer. Jaringannya terus berkembang luas hingga menghubungkan komputer-komputer yang ada di ribuan Perguruan Tinggi dan perusahaan di Amerika Serikat.Kemudian pada tahun 1980-an jaringan komputer yang terhubung semakin banyak. Kumpulan jaringan komputer inilah yang sekarang disebut sebagai internet. Pada tahun 1990-an hingga saat ini, internet terus berkembang sangat pesat meliputi ribuan jaringan dan jutaan pengguna di seluruh dunia.

PENGERTIAN BELAJAR

Pengertian belajar dari Wikipedia Bahasa Indonesia adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Sedangkan pengertian belajar menurut para ahli sebagai berikut :
1.      Winkle, belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman
2.      Ernest R. Hilgard (Suryabrata, Sumardi. 1984:252), belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahan relatif permanen, tidak akan kembali pada keadaan semula.
3.      Gagne (The Conditions of Learning, 1977) belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu beradadalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibatrefleks atau perilaku yang bersifat naluriah
4.      Moh. Surya (1981:32) definisi belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

PENGERTIAN POLA BELAJAR
Gagne menggolongkan pola-pola belajar siswa ke dalam delapan tipe di mana yang satu merupakan prasyarat bagi yang lainnya yang lebih tinggi tingkatannya. Masing-masing tipe dapat dibedakan dari yang lainnya dilihat dari kondisi yang diperlukan buat berlangsungnya proses belajar bagi yang bersangkutan. Kedelapan tipe tersebut adalah:

Tipe 1, Signal Learning (belajar isyarat). Tipe ini merupakan tahap yang paling dasar, sehingga tidak menuntut persyaratan, namun merupakan tingkat yang harus dilalui untuk tipe belajar yang lebih tinggi. Signal learning dapat diartikan sebagai proses penguasaan pola-pola dasar perilaku bersifat involuntary (tidak disengaja dan tidak disadari tujuannya).
Dalam tipe ini terlibat aspek reaksi emosional di dalamnya. Kondisi yang diperlukan untuk berlangsungnya tipe belajar ini telah diberikannya secara serempak dan berulang kali.
Tipe 2, Stimulus-Respon Learning (belajar rangsangan tanggapan). Bila tipe di atas dapat digolongkan dalam jenis classical condition, maka tipe belajar 2 ini termasuk ke dalam instrumental condi­tioning (Kimble-1961) atau belajar dengan trial and error. Menurut Gagne, proses belajar bahasa pada anak-anak merupakan proses yang serupa dengan ini. Kondisi yang diperlukan untuk berlangsungnya tipe belajar ini ialah faktor inforcement. Waktu antara stimulus (rangsangan) pertama dan berikutnya sangat penting. Semakin singkat jarak S-R dengan S-R berikutnya, semakin kuat reinforcement.

   Tipe 3, Chaining (mempertautkan), dan tipe 4 Verbal Asso­ciation. Kedua tipe belajar ini setaraf, yaitu belajar mengajar yang menghubungkan satuan ikatan S -R yang satu dengan yang lain. Kondisi yang diperlukan dalam berlangsungnya tipe belajar ini antara lain secara internal anak sudah harus menguasai sejumlah satuan pola S-R, baik psikomotorik maupun verbal. Selain itu, prinsip kesinambungan, pengulangan, dan reinforcement tetap penting bagi berlangsungnya proses chaining dan association.

Tipe 5, Discrination learning (belajar membedakan). Dalam tipe ini, peserta didik mengadakan seleksi dan pengujian antara dua perangsang atau sejumlah stimulus yang diterimanya, kemudian memilih pola-pola respon yang dianggap paling sesuai. Kondisi utama dalam berlangsungnya proses belajar ini adalah siswa rnempunyai kemahiran melakukan chaining dan association serta pengalaman (pola S-R).

Tipe 6. Concept Learning (belajar pengertian). Dengan berdasarkan kesamaan ciri-ciri dari kesimpulan stimulus dan objek­-objeknya, ia membentuk suatu pengertian atau konsep utama yang diperlukan yaitu menguasai kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya.
Tipe 7, Rule Learning (belajar membuat generalisasi, hukum, dan kaidah). Pada tingkat ini, siswa belajar mengadakan kombinasi berbagai konsep dengan rnengoperasikan kaidah-kaidah logika formal (induktif, deduktif, analisis, sintesis, asosiasi, diferensiasi, komparasi, dan kausalitas) sehingga anak didik dapat menemukan kesimpulan tertentu yang mungkin selanjutnya dapat dipandang sebagai aturan: prinsip, dalil, aturan, hukum, kaidah dan sebagainya. Kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar seperti ini, disarankan:
  1. Kepada anak didik diberitahukan bentuk perbuatan yang diharapkan, kalau yang bersangkutan telah  menjalani proses belajar.
  2. Kepada anak didik diberikan sejumlah pertanyaan yang merangsang,mengingatkan (recall) konsep-konsep yang telah dipelajari dan dimilikinya untuk mengungkapkan perbendaharaan pengetahuannya.
  3. Kepada anak didik mereka diberikan beberapa kata kunci yang menyarankan siswa ke arah pembentukan kaidah tertentu yang diharapkan.
  4. Diberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengekspresikan dan menyatakan kaidah tersebut dengan kata-katanya sendiri.
  5. Kepada anak didik diberikan kesempatan selanjutnya untuk menyusun rumusan rule tersebut dalam bentuk statement formal.
Tipe 8, Problem Solving (belajar memecahkan masalah). Pada tingkat ini, siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah, memberikan respon terhadap rangsangan yang menggambarkan atau nembangkitkan situasi problematik, mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya. Menurut John Dewey belajar memecahkan masalah ini berlangsung sebagai berikut: individu menyadari masalah bila dia dihadapkan pada situasi keraguan dan kekaburan sehingga merasakan adanya kesulitan.

 Merumuskan dan menegaskan masalah.
Individu melokalisasi letak sumber kesulitan tersebut untuk memungkinkan mencari jalan pemecahannya. Ia menandai aspek mana yang mungkin dipecahkan dengan menggunakan prinsip yang diketahuinya sebagai pegangan.

Mencari fakta pendukung dan merumuskan hipotesis.
 Individu menghimpun berbagai informasi yang relevan, termasuk pengalaman orang lain dalam    menghadapi pemecahan masalah yang serupa. Kemudian mengindentifikasi berbagai alternatif (kemungkinan) pemecahannya yang dapat dirumuskan sebagai jawaban sementara.
Mengevaluasi alternatif pemecahan yang dikembangkan. Setiap alternatif pemecahan ditimbang dari   segi untungruginya. Selanjutnya, dilakukan pengambilan keputusan memilih alternatif yang dipandang paling mungkin (feasible) dan menguntumgkan.
Mengadakan pengujian alternative pemecahan yang dipilih. Dari hasil pelaksanaan itu, diperoleh informasi untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah dirumuskan.

Dengan demikian proses belajar yang tertinggi ini hanya mungkin dapat berlangsung kalau proses-proses belajar fundamentalis lainnya telah dimiliki dan dikuasai. Kepada anak didik hendaknya:
1.      Diberikan stimulus (rangsangan) yang dapat menimbulkan situasi bermasalah dalam diri anak didik.
2.      Diberikan kesempatan untuk berlatih mencari alternative pemecahannya.
3.      Diberikan kesempatan untuk berlatih melaksanakanpemecahan dan pembuktiannya.

Dengan proses pengindentifikasian entering behavior seperti dijelaskan dalam uraian terdahulu, guru akan dapat mengindentifikasi tahap belajar atau tipe belajar yang telah dijalaninya. Atas dasar itu, guru dapat memilih alternatif strategi pengorganisasian bahan dan kegiatan belajar mengajar.
DAMPAK POSITIF INTERNET
1.       Internet sebagai media komunikasi, merupakanfungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internetdapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2.       Media pertukaran data, dengan menggunakanemail, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) parapengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepatdan murah.
3.       Media untuk mencari informasi atau data,per kembangan internet yang pesat,
menjadikan www sebagai salah satu sumber informasiyang penting dan akurat.
4.        Kemudahan memperoleh informasi yang ada diinternet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
5.       Bisa digunakan sebagai lahan informasi untukbidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
6.       Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalambidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempatpenawaran/penjualan
DAMPAK NEGATIF INTERNET
1.      Pornografi Anggapan yang mengatakanbahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuanpenyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untukmengantisipasi hal ini, para produsen 'browser' melengkapi program merekadengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internetterdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkandorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
2.      Violence and Gore Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada duniainternet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam caraagar dapat 'menjual' situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-halyang bersifat tabu.
3.       Penipuan Hal ini memang merajalela dibidang manapun. Internet pun tidak luput! dari serangan penipu. Cara yang terbaikadalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Andadapatkan pada penyedia informasi tersebut.
4.      Carding Karena sifatnya yang 'realtime' (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayangpaling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun palingbanyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, parapenjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit)on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya merekamenggunakan! data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
5.      Perjudian Dampak lainnya adalahmeluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlupergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlumenghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif danmemerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.
6.       Mengurangi sifat sosial manusia karenacenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secaralangsung (face to face).
7.       Dari sifat sosial yang berubah dapatmengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.
8.      Kejahatan seperti menipu dan mencuridapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang).
9.      Bisa membuat seseorang kecanduan,terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanyauntuk melayani kecanduan tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainyabagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harusada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupunbersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Setting Penelitian
Ø Waktu Penelitian :
Penelitian ini telah dilakukan pada semester II tahun 2013 yang dimulai pada tanggal 14 Maret sampai dengan 10 April 2013.
Ø  Tempat Penelitian :
Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 NGAWI tepatnya di Jl. A.Yani No 45. SMAN 1 NGAWI memiliki letak yang strategis, yaitu diapit oleh Stadion Ketonggo Ngawi dan Pasar Beran Ngawi, serta berhadapan dengan jalan raya langsung.
Ø  Subyek Penelitian :
Siswa SMAN 1 NGAWI yang berjumlah kurang lebih 800 siswa.
3.2Populasi dan Sampel
Ø  Populasi    : Seluruh siswa SMAN 1 NGAWI  ( 1.091 siswa )
Dengan luas tanah : 6,620 m2  dan luas bangunan : 4,430 m2.  
Ø Sampel      : Siswa XI IA6 (32 siswa)
3.3Teknik Pengumpulan Data
Ø Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan pengamat. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu penelitian dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya.
Ø  Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi dari narasumber. Wawancara pada penelitian ini menggunakan interview tidak berstruktur karena peneliti memandang model ini adalah yang paling luwes, dimana subyek diberi kebebasan untuk menguraikan jawabannya dan ungkapan – ungkapan pandangannya secara bebas dan sesuai harinya.
Ø  Internet
Peneliti mrnggunakan metode pencarian informasi malalui website-website atau situs-situs sumber data yang memuat hal yang berhubungan dengan obyek yang diteliti

3.4Prosedur Penelitian
Ø  Perencanaan :
1.      Membuat program penelitian.
2.      Menyusun daftar dan jadwal kegiatan penelitian.
3.      Menentukan subyek dan obyek untuk menggali informasi.
4.      Melakukan penelitian berdasarkan metode yang telah ditentukan.
5.      Mendokumentasikan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Ø  Pelaksanaan
1.      Metode Observasi
Observasi dilakukan di lingkungan SMAN 1 NGAWI dengan mangamati perilaku siswa yang terbiasa mengakses internet. Metode ini dilakukan untuk mengetahui seberapa sering siswa menggunakan internet. Secara kuantitatif, metode dilakukan dengan menyurvei jumlah siswa yang mengakses internet, dengan berbagai website yang mereka buka.
2.      Metode Wawancara
Peneliti melakukan wawancara pasa siswa-siswa yang dijadikan sampel untuk memperoleh informasi lebih dalam. Wawancara dilakukan pada masing-masing siswa, untuk mengetahui pendapat dari setiap sisi, sebab metode ini memberikan kebebasan pada sisawa untuk menjawab sesuai dengan apa yang mereka inginkan, berupa fakta dari diri mereka sendiri. Daftar pertanyaan pada wawancara meliputi : apakah mereka sering menggunakan internet dan  kegunaan internet bagi mereka.
3.      Metode Internet
Peneliti mencari informasi mengenai internet secara mendasar melalui situs-situs yang berkaitan dengan internet, mulai dari pengertian internet itu sendiri, pngertian belajar dan pola belajar dan dampak negative dan positif yang ditimbulkan dari internet.

BAB IV
HASIL PENELITIAN
            Penelitian dilakukan secara kuantitatif deskriptif yaitu metode yang menggunakan hasil penelitian dengan melihat segi kualitas. Penelitian dilakukan pada siswa SMA N 1 Ngawi sebagai populasi, dan khususnya Kelas XI IA 6 sebagai sampel. Penelitian dengan metode ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai seberapa besar pengaruh internet pada pola belajar siswa. Hasil penelitian didapatkan dengan mewawancarai siswa secara langsung mengenai hal-hal yang berhubungan dengan internet yang meliputi :
1.      Pernahkah anda membuka internet?
NO
JAWABAN
JUMLAH
ANGKA
PRESENTASE
1.
SERING
21
67.7 %
2.
KADANG-KADANG
8
25.8 %
3.
TIDAK PERNAH
2
6.4 %
TOTAL
31
100 %

2.      Internet sebagai sumber belajar
NO
JAWABAN
JUMLAH
ANGKA
PRESENTASE
1.
SERING
1
5.4 %
2.
KADANG-KADANG
8
25.8 %
3.
TIDAK PERNAH
22
68.7 %
TOTAL
31
100 %

3.      Internet untuk mengerjakan tugas dari guru
NO
JAWABAN
JUMLAH
ANGKA
PRESENTASE
1.
SERING
21
67.7 %
2.
KADANG-KADANG
8
25.8 %
3.
TIDAK PERNAH
2
6.4 %
TOTAL
31
100 %

4.      Internet untuk sosial networking(facebook,twitter)
NO
JAWABAN
JUMLAH
ANGKA
PRESENTASE
1.
SERING
21
67.7 %
2.
KADANG-KADANG
8
25.8 %
3.
TIDAK PERNAH
2
6.4 %
TOTAL
31
100 %

5.      Internet untuk game online
NO
JAWABAN
JUMLAH
ANGKA
PRESENTASE
1.
SERING
21
67.7 %
2.
KADANG-KADANG
8
25.8 %
3.
TIDAK PERNAH
2
6.4 %
TOTAL
31
100 %

6.       Internet untuk upload / download video / photo idola
NO
JAWABAN
JUMLAH
ANGKA
PRESENTASE
1.
SERING
21
67.7 %
2.
KADANG-KADANG
8
25.8 %
3.
TIDAK PERNAH
2
6.4 %
TOTAL
31
100 %

7.      Internet untuk jual beli atau belanja online                     
NO
JAWABAN
JUMLAH
ANGKA
PRESENTASE
1.
SERING
21
67.7 %
2.
KADANG-KADANG
8
25.8 %
3.
TIDAK PERNAH
2
6.4 %
TOTAL
31
100 %


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Internet merupakan kebutuhan yang tak asing lagi bagi kalangan pelajar maupun masyarakat. Ini terbukti dengan banyaknya warung internet, meningkatnya penjualan modem beserta paket pembayarannya dan banyaknya  aplikasi networking yang tersedia di ponsel dan smartphone. Dengan adanya fasilitas yang tersedia tak mengherankan jika internet menjadi pola hidup bagi sebagian masyarakat tak terkecuali bagi kalangan pelajar.   Sebagian besar alasan para pelajar menggunakan internet untuk mengerjakan tugas dari guru dan bersosialisasi online, dan menggunakan internet berjam-jam lamanya.Tetapi, kenyataannya banyak pelajar lebih sering menggunakan internet untuk bersosialisasi online dan mengorbankan waktu belajar mereka untuk saling bersosialisasi dengan teman online mereka.

5.2 Saran
            Meskipun internet mempunyai banyak kegunaan, namun menggunakan internet terlalu sering dan sampai berjam-jam lamanya dapat berakibat buruk terhadap remaja khususnya para pelajar. Dimana seharusnya waktu untuk belajar dipergunakan untuk mengakses internet sampai berjam-jam dan menunda-nunda pekerjaan rumah yang akhirnya akan menumpuk dan mengakibatkan malas untuk mengerjakannya. Selain itu, internet mempunyai dampak negative yang berupa penyimpangan sosial dan seksual yang berupa:pornografi dan penipuan.
            Untuk meminimalkan dampak-dampak negative yang ditimbulkan sebaiknya para pelajar membatasi waktu dalam mengakses internet dan mengutamakan belajar.


DAFTAR PUSTAKA
http://karya ilmiah:contoh karya ilmiah tentang internet.blogspot.com

http://karya ilmiah:karya ilmiah tentang internet.blogspot.com

http://muhammad faisal berbagi dokumen:karya ilmiah tentang remaja dan internet.blogspot.com

http://media edukasi:pola-pola belajar siswa oleh Gagne.blogspot.com

http:// PENGERTIAN BELAJAR   Pengertian Belajar Menurut Para Ahli.htm

2 komentar:

Unknown on 19 April 2015 pukul 07.17 mengatakan...

sangat membantu..

Matthew.Pardede on 6 Juni 2015 pukul 23.22 mengatakan...

bagi ya bwt project bahasa indonesia trims!

Posting Komentar

 

Kirei to Aegyo ^,^ Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Ugg Boots Sale | web hosting